Kehidupan Ini Bagai Sepiring Tempe, Ini Maksud Pesan Moralnya
Lihat judul artikel ini, Kehidupan ini bagai sepiring
tempe, apa maksudnya?
Ini sebenarnya bukan sebagai analogi yang diciptakan
oleh seorang pemikir handal, sederhananya kita terus fokus dengan kehidupan
kita tanpa memikirkan kehidupan orang lain apalagi ikut campur dengan
kehidupannya.
Belum tentu kita mampu mengatasi masalah dalam hidup diri sendiri, maka akan terbangun hubungan baik dengan sesama. Tapi perlu digaris bawahi bahwa artikel ini tidak mengajarkan untuk bersikap apatis dengan orang yang ada disekitar kita.
Ikut campur kita hanya sekedar menasehati jika ada yang
dialami, bukan ikut memberikan keputusan atau bahkan menyebarkan masalah yang
seharusnya tidak untuk diketahui oleh orang banyak.
Karena tidak semua orang dapat memahami dengan baik apa
yang disampaikan, mungkin kita sering mendengar bahwa “Uang akan berkurang sedikit
demi sedikit jika berganti tangan, tapi cerita akan bertambah sedikit demi
sedikit jika berganti orang”.
Nah disinilah dibutuhkan kebijaksanaan kita dalam
menganggapi penyebaran informasi terkait permasalahan seseorang, apalagi
masalah yang disebarkan adalah masalah kehidupan pribadi. Jika kita meneruskan
sebuah masalah orang lain hanya akan ada 2 kemungkinan.
Jika apa yang disampaikan tersebut adalah benar maka
dipersamakan dengan ghibah, sedangkan jika salah maka itu adalah fitnah. Karena
tidak ada sisi baiknya maka lebih baik kita meninggalkan. Tidak perlu terlalu
dalam mengurusi permasalahan orang lain.
Banyak kisah inspiratif dari seseorang yang dapat kita teladani dan tiru, ketika mendapati dua sisi dari seseorang maka jangan melirik pada keburukannya, namun ambil sisi baik yang ada padanya.
Tidak ada orang yang bisa memastikan dia akan terbebas dari masalah kehidupan, kehidupan terlalu misterius untuk dicari tahu, berusaha menjalani dengan sepenuh hati lebih baik daripada berusaha mencari tahu yang belum terjadi.
Kembali lagi ke judul artikel singkat ini, Kehidupan ini bagai sepiring tempe, karena tidak ada satupun yang “Tahu”.
2 komentar
Semoga Kebaikan Menyertai Anda
[Beri Saya Ide Untuk Artikel Selanjutnya]