Mengapa Belum Menikah? Ini Alasan Konkretnya. Jangan di Bully..!
「Assalamualaikum」- Halo jo, pada tulisan sebelumnya yang berjudul Sudah punya pencapaian apa di usia 25 tahun? saya sempat membeberkan beberapa hal yang seharusnya sudah di capai, nah salah satunya itu menikah.
Bagi seorang Muslim menikah adalah ibadah yang sangat lama, siapa sih yang beribadah apalagi pahala yang dijanjikan sangat besar. Lagipula denga menikah kita dapat menyalurkan hasrat batin ke arah yang benar dan halal tentunya
Tapi tak sedikit orang dan termasuk saya saat membuat tulisan ini di JokkaJo.Com belum menikah atau belum memiliki keinginan untuk menikah. Pastinya tanpa alasan loh jo.
Berikut saya uraikan dan bocorkan 5 alasan orang belum berani memulai rumah tangga sedangkan usianya sudah cukup pantas untuk melakukannya
Alasan Belum Menikah
1. Sedang dalam tahap menyelesaikan pendidikan
Seorang mahasiswa strata 1 (S1) harus meluangkan waktu selama minimal 3,5 tahun untuk menyelesaikannya, bisa saja menikah pada saat sedang kuliah. Teman saya pun ada yang memberanikan diri untuk menikah di saat jenjang S1 belum rampung, dari beliau saya memperhatikn betapa repotnya ketika ke kampus harus membawa serta anaknya yang masih balita. Belum lagi ketika ada kegiatan fakultas atau kampus tidak bisa ikut serta karena alasan keluarga.
Tulisan ini tidak memberikan edukasi untuk tidak menikah saat sedang menjalani studi, hanya sekedar gambaran dan uraian alasan
Alasan lain bagi mereka yang belum menikah ketika menjalan studi jenjang Strata 2 (S2) maupun jenjang Doktoral adalah ingin fokus terhadap studinya agar mendapat hasil yang maksimal.
2. Kebahagiaan Orang Tua Masih Menjadi Prioritas
Seorang anak yang sangat sayang terhadap orang tua terkadang tidak rela ketika harus meninggalkan orang tuanya demi membangun rumah tangga, walaupun tidak semua orang yang menikah pergi jauh atau memiliki hunian terpisah dari orang tuanya.
Memikirkan kebahagiaan dan memenuhi keinginan orang tua juga adalah alasan seorang anak ingin sesegera mungkin menjadi sukses dan berhasil, sehingga ketika ia mendapatkannya akan memprioritaskan orang tua terlebih dahulu ketimbang mencari pasangan hidup.
Ini adalah alasan paling mendasar bagi beberapa orang menunda pernikahannya, seperti memberangkatkan orang tuanya pergi haji atau membelikan rumah untuk orang tuanya. Walaupun jika ditanyakan kepada orang tua hal yang membuatnya bahagia adalah melihat anaknya berumah tangga, tetap saja pendirian seseorang tidak bisa diganggu gugat.
3. Kemampuan Finansial Dan Mental Yang Minim
Alasan berikutnya adalah kemampuan finansial ataua bahasa sederhananya adalah tidak memiliki cukup uang untuk mendanai sebuah prosesi pernikahan yang cukup banyak dan membutuhkan biaya.
Meskipun banyak orang yang membagikan tips nikah murah, tetap saja tingkat gengsi mengenyampingkan hal tersebut. Mulai dari mahar yang ditetapkan oleh pihak perempuan, pakaian, makanan jamuan, undangan, tempat prosesi nikah, jasa foto, upah bagi pihak yang bekerja, dan biaya lain yang tak terduga.
Saya sebagai penulis dan juga sebagai orang yang belum menikah berusaha menghindari berhutang untuk membiayai pernikahan, karena imbasnya pada pasca nikah yang harus memikirkan membayar hutang sedangkan baru memulai hari-hari bahagia berdua.
Memang benar bahwa menikah adalah salah satu cara membuka pintu rezeki, saya pun sepakat dan yakin akan hal itu. Kembali lagi pada diri sendiri mau memulai sekarang ataupun menunda sekedar menyiapkan diri.
Persoalan mental pun menjadi alasan, karena menikah dibutuhkan kesiapan mental. Penyesuaian diri dengan pasangan yang tidak berhasil dapat mengakibatkan bubarnya sebuah ikatan pernikahan. Sehingganya beberapa orang memilih untuk menunda pernikahannya sampai benar-benar siap mental dalam menjalani rumah tangga.
4. Belum Bertemu Orang Yang Tepat
Semua orang yakin dan percaya bahwa jodoh adalah cerminan diri, sehingga kriteria yang di tangguhkan sering kali membuatnya lebih pemilih dalam memulai hubungan.
Kriteria yang sering diwajibkan untuk memilih pasangan antara lain, agamanya, pendidikan, harta, parasnya, sikap dan dari keluarga yang bagaimana ia berasal. Sehingga seorang perempuan yang telah mencapai kesuksesan akan sangat sulit menerima laki-laki dari kalangan bawah. Begitupun seorang laki-laki yang mendapat posisi penting dalam pekerjaannya akan lebih selektif dalam memilih istri.
Pernikahan yang wajar adalah sekali seumur hidup, sehingganya memilih orang yang tepat untuk menjadi teman selama hidup adalah hal yang wajib dilakukan. Tetap yakin dan teguhlah bahwa orang baik akan mendapat pasangan yang baik, begitu pun sebaliknya yang buruk akan berpasangan dengan yang buruk pula. Refensinya adalah ayat Qur'an berikut,
5. Pernah Gagal Menikah
Alasan ini adalah bagi mereka yang nyaris menyudahi masa jomblonya namun karena sesuatu hal harus berakhir dan batal, sehingga rasa trauma untuk mencoba lagi adalah alasan ia tetap sendiri hingga kini.
Bukan berarti saya sebagai penulis pernah mengalami hal ini, semoga saja tidak. Ada beberapa sumber yang tidak bisa saya sebutkan dalam tulisan ini pernah mengalami kegagalan pernikahan yang disebabkan oleh cek cok antara keluarga, perbedaan pendapat, sikap egoisme yang terungkap, rahasia keduanya yang dibuka. Karena menikah tidak hanya menyatukan 2 insan, tapi menyatukan 2 keluarga besar pula
Ini adalah sebuah kesiapan mental yang harus disiapkan agar tidak terjadi kegagalan dalam memulai pernikahan.
Karena ketika gagal menikah bukan hanya si calon pengantin yang malu, akan tetapi keluraga besar akan merasakan imbasnya. Sehingga ketika akan mencoba untuk membangun hubungan serius cukup berat dan penuh pertimbangan.
Akhirnya, itulah 5 alasan yang mendasar bagi seseorang yang menunda pernikahannya. Semoga kamu yang membaca tulisan ini dan saya sebagai penulis akan segera mendapatkan jodoh terbaik, rumah tangga yang baik ketika menikah, rezeki yang lancar dan keturunan yang baik. Aamiin.. aminkan di kolom komentar..
Terima kasih sudah membaca
-Wasaalamualaikum
Gabung dalam percakapan
Semoga Kebaikan Menyertai Anda
[Beri Saya Ide Untuk Artikel Selanjutnya]